Nama :
Nurul Aini
NPM :
15210196
Kelas : 3EA18
Pengertian Penalaran Induktif
Metode penalaran induktif adalah
adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil
pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru
yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari
penalaran deduktif. Untuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak
harus memliki konsep secara canggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari
pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala.
Dalam konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan
dalam menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk dapat
mendiskripsikan gejala dan melakukan generalisasi. Ada 3 jenis penalaran
induksi, yaitu :
A. Generalisasi
Generalisasi adalah
proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Contohnya :
•
Luna Maya adalah bintang film, dan
ia berparas cantik.
• Revalina.
S. Temat adalah bintang film, dan ia berparas cantik.
*Generalisasi:
Semua bintang film berparas cantik. Pernyataan “semua bintang film
berparas cantik” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah
diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya: Bella juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.
Contoh kesalahannya: Bella juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.
B. Analogi
Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada.
Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada.
Contohnya pada kata dewa-dewi,
putra-putri, pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.
C.
Kausal
Hubungan Kausal adalah penalaran
yang diperoleh dari gejala-gejala yang salingN berhubungan. Macam-macam
hubungan kausal :
1. Sebab-akibat
: Peristiwa yang dianggap sebagai sebab menuju kesimpulan sebagai efek dari
peristiwa tersebut.
Contoh: Jumlah kendaraan
di Jakarta semakin bertambah, akibatnya kemacetan pun semakin parah.
2. Akibat-sebab
: peristiwa yang dianggap sebagai akibat dari sebab peristiwa tersebut yang
mungkin telah menimbulkan akibat.
Contoh: Banjir di ibu
kota disebabkan kurang baiknya sistem drainase di kota ini.
3. Akibat-akibat
: akibat dari akibat yang lain tanpa menyebut sebab umum yang menimbulkan kedua
akibat.
Contoh: Ayah melihat
nilai ulangan kakak menurun, sehingga ayah beranggapan bahwa nilai ulangan adik
juga ikut menurun.
SUMBER :