1. Teori Kepemimpinan (Situasional)
Yaitu kepemimpinan yang didasarkan atas hubungan saling mempengaruhi antara :
1. Tingkat bimbingan dan arahan yang diberikan pemimpin (perilaku tugas)
2. Tingkat dukungan sosioemosional yang disajikan pemimpin (perilaku hubungan)
3. Tingkat kesiapan yang diperlihatkan bawahan dalam melaksanakan tugas, fungsi atau tujuan tertentu (kematangan bawahan)
Ø Terdapat 4 gaya kepemimpinan, yaitu :
1. Memberitahukan, menunjukkan, memimpin, menetapkan (TELLING-DIRECTING)
2. Menjual, menjelaskan, memperjelas, membujuk (SELLING-COACHING)
3. Mengikutsertakan, memberi semangat, kerja sama (PARATICIPATING-SUPPORTING)
4. Mendelegasikan, pengamatan, mengawasi, penyelesaian (DELEGATING)
Ø Terdat 3 Teori dalam kepemimpinan :
a. Teori Kepemimpinan Model Kontigensi
Teori atau model kontingensi (Fiedler, 1967) sering disebut teori situasional karena teori ini mengemukakan kepemimpinan yang tergantung pada situasi. Model atau teori kontingensi Fiedler melihat bahwa kelompok efektif tergantung pada kecocokan antara gaya pemimpin yang berinteraksi dengan subordinatnya sehingga situasi menjadi pengendali dan berpengaruh terhadap pemimpin.
Model kepemimpinan kontingensi memfokuskan perhatian yang lebih luas, yakni pada aspek-aspek keterkaitan antara kondisi atau variabel situasional dengan watak atau tingkah laku dan kriteria kinerja pemimpin (Hoy and Miskel 1987).
b. Teori Kepemimpinan Vroom-Yetton
Teori kepemimpinan vroom & Yetton merupakan teori yang memberikan serangkaian aturan untuk menentukan bentuk dan banyaknya pengambilan keputusan partisipatif dalam situasi yang berbeda – beda. Model teori ini melihat teori kepemimpinan yang menyediakan seperangkat peraturan untuk menetapkan bentuk dan jumlah peserta pengambil keputusan dalam berbagai keadaan. Teori Yetton dan Vroom mengemukakan bahwa kepuasan dan prestasi disebabkan oleh perilaku bawahan yang pada gilirannya dipengaruhi oleh perilaku atasan, karakteristik bawahan, dan faktor lingkungan.
c. Teori Kepemimpinan Path Goal
Path-Goal Theory atau model arah tujuan ditulis oleh House (1971) menjelaskan kepemimpinan sebagai keefektifan pemimpin yang tergantung dari bagaimana pemimpin memberi pengarahan, motivasi, dan bantuan untuk pencapaian tujuan para pengikutnya. Path-Goal Theory, berpendapat bahwa efektifitas pemimpin ditentukan oleh interaksi antara tingkah laku pemimpin dengan karakteristik situasi (House 1971).
Menurut House, tingkah laku pemimpin dapat dikelompokkan dalam 4 kelompok, yaitu :
1. Supportive leadership (menunjukkan perhatian terhadap kesejahteraan bawahan dan menciptakan iklim kerja yang bersahabat),
2. Directive leadership (mengarahkan bawahan untuk bekerja sesuai dengan peraturan, prosedur dan petunjuk yang ada),
3. Participative leadership (konsultasi dengan bawahan dalam pengambilan keputusan)
4. Achievement-oriented leadership (menentukan tujuan organisasi yang menantang dan menekankan perlunya kinerja yang memuaskan).
Menurut Path-Goal Theory, dua variabel situasi yang sangat menentukan efektifitas pemimpin adalah karakteristik pribadi para bawahan/karyawan dan lingkungan internal organisasi seperti misalnya peraturan dan prosedur yang ada. Walaupun model kepemimpinan kontingensi dianggap lebih sempurna dibandingkan modelmodel sebelumnya dalam memahami aspek kepemimpinan dalam organisasi, namun demikian model ini belum dapat menghasilkan klarifikasi yang jelas tentang kombinasi yang paling efektif antara karakteristik pribadi, tingkah laku pemimpin dan variabel situasional.
Ø CONTOH KASUS :
Direktur Utama Yahoo dipecat,
SAN FRANCISCO. Carol Bartz tak lagi menjabat sebagai Chief Executive Yahoo!. Dewan komisaris perusahaan internet ini telah menendang Bartz kemarin. Dalam siaran persnya, Yahoo! mengatakan, posisi Bartz akan digantikan Tim Morse untuk sementara
waktu. Morse sebelumnya menjabat sebagai Chief Financial Officer Yahoo!. Kabar pemecatan ini tersiar pertama kali lewat email Bartz kepada karyawannya. Dalam email itu itu, Bartz mengaku sangat sedih atas pemecatan tersebut.
waktu. Morse sebelumnya menjabat sebagai Chief Financial Officer Yahoo!. Kabar pemecatan ini tersiar pertama kali lewat email Bartz kepada karyawannya. Dalam email itu itu, Bartz mengaku sangat sedih atas pemecatan tersebut.
"Saya sangat sedih untuk mengabarkan bahwa saya baru saja dipecat lewat telepon oleh komisaris Yahoo!," tulisnya. Sesaat kabar itu tersiar di internet, Yahoo! Kemudian mengeluar rilis. Chairman Yahoo! Roy Bostock mengatakan, pergantian pucuk pimpinan ini untuk menghadapi kondisi ekonomi yang sedang menurun. Bartz telah menjadi CEO Yahoo! sejak 2009 lalu. Dia mengambil alih tampuk pimpinan Yahoo! dari tangan Jerry Yan. Jerry Yan merupakan salah seorang pendiri Yahoo!. Selama masa kepemimpinannya, Bartz membuat perubahan yang signifikan. Dia mengubah struktur manajemen dan memangkas jumlah pekerja untuk menghemat biaya operasional. Bartz juga mengubah Yahoo! dari mesin pencari tradisional menjadi perusahaan yang lebih berisikan konten personal. Kendati demikian kerja keras Bartz ini tak mampu menggenjot kinerja Yahoo! untuk bersaing dengan rivalnya seperti Google dan Facebook. "Dia tidak melakukan apa-apa untuk mengubah kejayaan Yahoo!," kata analis teknologi C-net Larry Magid. Magid menyatakan, Bartz juga gagal membuat langkah yang signifikan untuk meraih pangsa pasar dalam situs mesin pencari dan jejaring sosial. Menurutnya, Facebook selangkah lebih depan dan bahkan Google lebih maju dari Yahoo! dalam teknologi jejaring social
Ø Analisis:
Setelah mengamati kasus tersebut, ternyata termasuk kedalam Model Kepemimpinan Kontingensi. Karena aspek - aspek keterkaitan antara kondisi dengan watak atau tingkah laku dan gaya kepemimpinan dan kesesuaian situasi yang dihadapi perusahaan tersebut.
Sebenarnya Bartz sudah banyak menciptakan kemajuan untuk yahoo, mengubah yahoo menjadi mesin pencari yang cukup modern. Dia juga banyak menciptakan program seperti GoeCities dan Briefcase, tapi ternyata itu semua belum cukup untuk menyaingi Google dan Facebook dalam meraih pangsa pasar dalam situs mesin pencari dan jejaring sosial.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar